Rabu, 22 Agustus 2012


SELAYANG PANDANG PERSITARA
Persitara 2011/2012 Liga Indonesia

Persatuan Sepak bola Indonesia Jakarta Utara (disingkat Persitara) adalah sebuah klub sepak bola profesional yang bermarkas di Jakarta Utara. Persitara berdiri pada tahun 1979 dengan nama Persija Timur-Utara (Persijatimut). Tim yang berjuluk Laskar Si Pitung ini menjadi salah satu kontestan Superliga 2009/10 (degradasi ke Divisi Utama sampai sekarang)



Sama halnya dengan tim sepakbola professional lainnya, saat ini Persitara hidup mandiri tanpa sokongan dana APBD DKI Jakarta. Hanya saja, sejak berdirinya, Persitara tidak mendapatkan kucuran dana rakyat sama seperti yang diterima saudara tuanya Persija Jakarta Pusat

Puncaknya ketika tampuk kepemimpinan ibu kota dipegang Sutiyoso selama dua periode. Persitara sama sekali tidak diperhitungkan dan hanya dianggap sebagai tim pelengkap. Terlebih dengan munculnya wacana "Jakarta Satu". Yakni hanya satu tim sepak bola yang tampil mewakili Jakarta. Itu dilihat dari dana APBD yang diperoleh. Persija mendapat dana APBD sekitar Rp. 22 miliar, sementara Persitara hanya mendapat Rp. 3 miliar.

Namun, semangat juang dan pantang menyerah tim yang pada saat itu masih dipimpin mantan Walikota Jakarta Utara Effendi Anas itu tidak pernah kendur. Termasuk melawan wacana "Jakarta Satu", meski dengan keterbatasan dana yang dimiliki,  Itu pula yang membuat beberapa tim lain di Jakarta, seperti Persija Barat, Persija Selatan, tidak bisa bertahan dan saat ini hanya berlaga di divisi dua dan divisi tiga.

Tak kunjung mendapat perhatian dari Pemprov DKI, prestasi Persitara pun terjun bebas, hingga berada di kasta terendah divisi dua pada musim 2002. Dari situlah tim yang diterima menjadi anggota PSSI sejak 1980 ini mulai merajut prestasi, hingga akhirnya bisa menembus Superliga pada musim 2008/2009 dan 2009/2010.

Yang paling tragis tentunya adalah Persijatimur, yang merupakan pecahan dari Persitara. Karena merasa kurang mendapat perhatian di ibukota akhirnya tim ini dijual ke Pemprov Sumatera Selatan, yang kemudian berubah nama menjadi Sriwijaya Football Club (SFC).

Di era perserikatan, prestasi terbaik Persitara terjadi pada musim 1985/86, ketika sukses menembus divisi utama. Sayang, Mansyur Lestaluhu dan kawan-kawan kala itu hanya mampu bertahan satu musim di level atas kompetisi sepak bola nasional dan kembali ke divisi satu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar